surat untuk kekasih
Kekasihku yang tercinta..
Sudah dua tahun kita tidak bertemu ,
terkadang aku berpikir bagaimana wajahmu saat ini apakah ada yang berubah atau
tetap seperti dulu. Dengan hidung yang mancung, bola mata yang bewarna coklat ,
sering kali memikat batinku ketika kamu menatapku, kemudian suaramu yang
sedikit cempreng itu terkadang membuatku tertawa kecil mendengar suaramu yang
tak sepadan dengan wajahmu yang bersinar kebijaksanaan dan beribawa yang
melekat pada auramu. Bahumu yang lebar seperti bodigart para artis di film-film,
tidak jarang aku berkahyal betapa nyamannya aku menyadarkankan kepalaku
dibahumu yang mirip seperti sayap malaikat itu atau menyandarkan kepalaku dengan manja
didadamu yang lebarnya seperti daun talas ketika aku menjadi istrimu nanti .
Ah.. jika membayangkan wajahmu seakan-akan kau berada dihadapanku dengan senyum
manismu yang sering kau lemparkan ketika aku melakukan sesuatu yang bodoh
didepanmu. Aku sangat merindukanmu apakah kau juga merasakannya…?. Katanya
puisi itu lebih mendekati kebenaran dari sejarah, jangan katakan aku mengarang kata-kata itu untuk merayumu
tapi kata-kata itu aku dapatkan dari film SURAT KECIL UNTUK TUHAN. Yach..
dengan maksud lain aku ingin menuliskan
sebuah puisi untukmu sebagai kebenaran hatiku saat ini..
Hatiku bergemuruh seperti ombak
Hempasan kerinduan
selalu menemani malam-malamku
Wajahmu
selalu terbayang dalam pejaman mata
Dengan
angkuhnya kau mengikatku didalam mimpi
Cintaku
semakin meluas seperti lautan
Tujuh samudrapun tak mampu
menyamainya
Seperti tingginya tujuh langit ke
atas
Seperti
itulah kerinduan ini
Terkadang aku merasakan
jantungku yang malang….
Seringkali pecah
berkeping-keping seperti kaca
Karena apa??
Karena kerinduanku yang tak
terbendung kepadamu
Wajahmu
seperti bintang-bintang dilangit
Menghias
manja dihatiku setiap malam
Cahaya
matamu selalu bersinar
Menghibur
dalam khayalku..
Aku
mencintaimu..aku mencintaimu..
Bagaikan
matahari yang selalu bersinar
seperti
tugasku yang semakin hari semakin menumpuk
dan
seperti hujan yang tak mampu terhitung satu persatu
aku yakin setelah membaca puisi diatas
kau pasti mengeluarkan senyum manismu yang selalu aku rindukan. Aku berharap
kau menyisakan senyummu itu untukku saat
kau pulang dari perantauan. Cepat pulang
, cepat kembali dalam hidupuku karena aku sangat merindukanmu. Simpan baik-baik
hatiku ini karena jika kau tak menjaganya kemanakah aku harus mencari
keeping-kepingannya jika bukan dirimu satu-satunya, aku mencintaimu..
Komentar
Posting Komentar