Mencium Ka'bah Di Hari Ibu

Udara dingin masih menyelimuti bumi yang menebarkan angin membelai lembut, membuat tidur semakin terlelap  walaupun azan subuh telah memanggil untuk bertemu dengan Allah yang Maha Esa, tapi seakan-akan manusia tak tertarik lebih baik menarik selimut yang tebal lagi hangat, kecuali orang-orang yang beriman. Tidak lama kemudian tangan lembut membelai Alna dengan pelan." Alna bangun nak..., shlat subuh dulu" dengan suara yang lembut. Ah.. ! nggak mau dingin nih bunda" semakin menarik selimutnya. Ayo bangunnn nak..!  shalat dulu insyallah dinginnya hilang kalau sudah menyentuh air" dengan menggoyangkan tubuh anaknya.  nggak ah! dingin bunda,  aku mau tidur kasih aku setengah jam lagi masih ngantuk banget," menutup wajahnya dengan guling, ibunya pun hanya bisa menggelengkan kepalanya. Baiklah bunda akan kasih kesempatan tiga puluh menit lagi! " keluar dari kamar anaknya.
 Wanita setengah baya ini masih melakukan pekerjaannya sebagai ibu rumah tangga yang tinggal bersama satu anak perempuannya, suaminya masih bertugas di luar daerah sedangkan anak laki-lakinya masih kuliah di luar daerah yang tengah menyusun skripsinya. Tiga puluh menit kemudian ibu Aminah kembali membangunkan anaknya. Alna.. bangun nak ! nanti waktu subuhnya habis" dengan menarik selimut anaknya. Males Bunda, nanti aja deh! menarik kembali selimutnya. Alna! bangun nak.. " membuka selimut sambil menggoyangkan tubuh anaknya. Isshhhhhiihhhhh iya..iya Bunda ! aku bangun" memasang wajah masam.Beberapa saat kemudian alna sudah terlihat fresh lalu menghampiri ibunya" Bunda buatin alna sarapan dong!, kalau udah jadi bawakan alna ke depan TV ya?sambil tersenyum manja. Alna daripada kamu menonton TV lebih baik kamu bantu bunda nyapu, biar badanmu sedikit olahraga nak.
 Ah! males, Alna sudah mandi ntar keringetan lagi !, " sambil berjalan meninggalkan ibunya, sedangkan bu Aminah hanya bisa menghela nafas dengan tersenyum melihat tingkah laku manja anak perempua satu-satunya. Tidak lama kemudian ibunya datang dengan membawa semangkuk bubur dan segelas susu. Wah... ! sarapan favorit aku nih, masakan bunda tersayang tidak ada duanya di dunia ini" langsung memakan bubur kacang hijau dengan lahap. Anakku kamu sudah besar, kalau makan berdo'a dulu paling tidak baca basmalah dulu", dengan membelai rambut anaknya tapi Alna tidak menghiraukan ucapan ibunya, ia tetap sibuk dengan makanannya.
  Alnapun telah menyelesaikan sarapannya, kemudian ia berbincang-bincang dengan ibunya. nak.. Bunda mau membicarakan sesuatu denganmu" sambil mengelus wajah anaknya . Tentang apa Bunda?
hmmmm ini semua keputusan ayahmu" dengan menghela nafas. Makanya sesuatu apa Bunda?" dengan wajah yang tegang.
   

                       

Komentar